Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Tetaplah disini

Tetaplah disini

Simpang lima tlah terlampaui waktu

Saat hati disadarkan oleh impian semu

Datang terlambat tak mengapa

Karna air mata segeralah sirna

 

Untaian munajat selalu terpanjat

Dalam kesendirian tak ber-riak

Terasa dada berdegup tanpa jenak

Kala gayung bersambut tanpa sekat

 

Tuhan, begitu baiknya Kau

Menyambut dan mengurai benang kusut

Merajut kembali selimut hangat untukku

Menghalau dingin yang menusuk kalbu

 

Hanya usap-mu yang mampu tenangkan

Setiap ujar-ku tentang persimpangan

Maaf atas segala kurangku yang kian nampak

Karna ku tlah lupa bagaimana cara menapak

 

Bersabarlah hati, Tuhan sedang membersihkan

Pekatnya luka yang terulang tanpa henti

Dengan nikmatnya belaian n buaian ujian

Hingga Dia menggantinya dengan kasih suci

 

Tuhan, bersamai kami menempuh perjalanan

Bergandengan tangan dengan ksatria kami

Berlayar melewati tingginya gelombang pasang

Dan bertahan dengan murkanya sang badai

Hingga kembali kepadaMu dalam kemuliaan

Tjitra Ramadhani I am a lecturer at one of University in East Java. I like any kinds of literature.

Post a Comment for " Tetaplah disini"